Langsung ke konten utama

Aku sebagai seorang umat Allah dan putri seorang Bunda

Sebagai manusia pada dasarnya selalu ingat akan Tuhannya..
begitupula dengan ku, aku seorang nasrani
aku mengenal Tuhan Yesus dan Bunda Maria
pada mereka berdua aku senantiasa berdoa
aku bukan orang religius, bukan pula orang yang lurus
hidupku kadang aku jalani dengan DOSA
Dosa dari pikiran, perkataan, dengan perbuatanku dan kelalaianku
namun dibalik semua dosa ada saatnya juga aku bertobat..
memohon ampun atas apa yang aku perbuat
merasa sangat kecil ketika kuterdiam dan berdoa
apalah artinya aku,

Ibadah yang kujalani adalah berdoa dan pergi kegereja..
walau terkadang pergi kegereja tak bisa kujalani setiap minggunya..

namun setiap aku pergi kegereja..
mendengar lonceng gereja berdentang dengan keras, syahdu seperti alunan lagu,
membuat hatiku bergetar, dan bulu kuduk merinding..

memasuki gereja aku tambah merasa kecil, apalah artinya aku jika aku ada didalamnya..

aku sering meneteskan air mata ketika aku berdoa
entah mengapa aku merasa segala doaku tak patut kupanjatkan mengingat dosa yang telah aku perbuat
aku kerap menyakiti hati Tuhanku
aku melakukan dosa
walau Tuhan maha pemurah, namun aku terkadang tetap saja merasa pesimis,
menganggap aku tak pantas mendapat ampun

berdoa Novena Tiga Salam Maria, memohon kepada Bunda segala umat
sering aku lakukan ketika aku punya keinginan akan suatu hal yang besar
keinginan meraih mimpiku, membantu keluargaku berdoa demi mimpi keluarga kecilku
membantu mendoakan suamiku dalam mengejar mimpinya juga..

namun ketika suatu doa dijawab dengan cara yang bijaksana,
maka dengan cara bijaksana juga kita harus menyikapi dan menerimanya..

aku ingat ketika salah seorang saudaraku pernah memberikan nasehat,
dalam berdoa kiranya kita harus lebih spesifik ketika menyebutkan permintaan,
atau jika kita berdoa secara umum, dan yang datang tidak seusai dengan kehendak kita
berarti itulah yang terbaik bagi kita menurut Sang Pencipta, Sang Penentu Segalanya..

dapat dicontohkan
ketika ibu kita pergi kepasar dan kita berdoa supaya nanti jika ibu pulang dari pasar bawa permen untuk kita
dan dalam hati berharap, ah semoga saja ibu membawakan aku permen Coklat yang nikmat..
ketika ibu tiba dirumah ibu memeluk kita sambil memberikan permen rasa jeruk.
tentu saja dalam hati pasti kecewa.
tapi jika dilihat, kita hanya berdoa semoga ibu mebawa pulang permen, bukankah permen buah itu juga sebuah permen.

saya sebagai manusia awam menyimpulkan dari ilustrasi tadi bahwa persis seperti apa yang saya pahami diatas, bahwa jika kita berharap akan seuatu, Tuhan pasti akan menunjukkan jalan yang terbaik bagi kita, bukan sebagaimana kita menginginkan semuanya berjalan sesuai harapan kita..

semoga saja Tuhan menunjukkan jalan terbaik bagi mimpiku..
Bunda menuntunku berjalan dijalan yang telah ditentukan untukku..

berkat Tuhan senantiasa menaungi aku, suamiku Cosmas Dimas Darmoyo Danisworo, anakku Immanuel Arka Pranaya Daniswara, Mama-Papaku Paramita Rukmi-Fajar Nusantara, adik-adikku Antonius Andika Ndaru Nusantara-Bonivasius Andiva Nusantara.. seluruh keluarga besarku dimanapun mereka berada..

kukirimkan doa setulus hati..
Bapa Kami dan Salam Maria untuk setiap langkah hidup mereka semua..

Bapa Kami yang ada di Surga
dimulikanlah namaMu
datanglah KerajaanMu
Jadilah kehendakMu
diatas Bumi seperti didalam Surga
berilah kami rejeki pada hari ini
dan ampunilah kesalahan kami
seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami
dan janganlah masukan kami kedalam percobaan
tetapi bebaskanlah kami
dari yang jahat..
amin...

Salam Maria, penuh rahmat Tuhan sertaMu
terpujilah Engkau diatara wanita
dan terpujilah buah tubuhMu Yesus
Santa Maria, Bunda Allah
doakanlah kami yang berdosa ini
sekarang dan pada waktu kami mati
amin...

*dan sekarangpun aku masih menitikkan air mata

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAPTIS ARKA

Baptis adalah syarat wajib seorang Katholik.. dimana baptis artinya dipermandikan dan menjadi bagian dari gereja Katholik.. aku dan suami Katholik itu sebabnya kami mempunyai tanggung jawab yang besar dan mendidik anak-anak kami dengan cara Katholik.. kami sebetulnya pun beum sempurna dalam menjalankan ajaran-ajaran agama kami.. tapi kami selalu mencoba mengajarkan dan memberi yang contoh yang baik anak kami.. Baptisan Arka di laksanakan di Solo, alasan memilih Solo karena keluarga besar kami ada di Solo dan pasti lebih kidmat ketika Sakramen Baptis Arka di hadiri oleh orang-orang yang menyanyanginya.. Arka dan Eyang Romonya Lebih berkesannya lagi, Romo yang akan membaptis Arka dalah Romo Ibnu Fajar Muhammad, MSF Romo yang senantiasa mengikuti hidupku, dari memberkati rumah dan kantor yang sekarang kami tempati di Denpasar ini, Upacara Siraman pernikahanku, Upacara Misa Midodareni sebelum pernikahanku, yang memberkati Air Upacara Mitoni aku hamil Arka, dan lebih lengkap la...

my name is andien

hallo dunia.... ahkirnya kesampaian juga buat blog setelah sekian lama aku mengidam-idamkannya.. well, first of all let me introduce my self.. aku Andien.. lengkapnya Andina Dyah Pujaningrum, SH seharusnya ada Nusantara dibelakang namaku sebagai nama papa, memang diakte kelahiran ditambah satu kata dibawah, namun sayang nama yang tercantum di ijazah sejak aku SD ya seperti itu adanya seorang anak dari mama papa ku (Paramita Rukmi, SH - FY Fajar Nusantara, SE) seorang istri dari Cosmas Dimas Darmoyo Danisworo, SH, MKn seorang ibu dari Immanuel Arka Pranaya Daniswara seorang kakak perempuan satu-satunya dari Antonius Andika Ndaru Nusantara dan Bonifasius Andiva Nusantara.. dan inti dari semuanya.. aku sayang mereka.. blog ini sengaja aku pengen buat biar aku bisa share semua yang bisa aku share.. dari kegiatan sehari-hari sebagai seorang ibu, istri, anak dan kakak sebagai pegawai magang di kantor Notaris/PPAT yang as you know it notaris yang bersangkutan ya IBU saya sendiri....

Wong Jowo ojo ilang/ngilangi JAWA ne (orang jawa jangan hilang/menghilangkan jawanya)

Bapak dari mama asli Klaten, ibu mama asli Karanganyar bapak dari papa asli Pedan besar di Laweyan, ibu papa asli Jagalan, Solo bapak mertua aku asli Tawangmangu, ibu mertuaku asli Wirengan, Baluwarti, Solo (aku jelasin gini semoga pada ngerti daerah-daerah itu) jadi kesimpulannya aku orang jawa tulen, suamipun jawa tulen.. aku dibesarkan oleh banyak ibu, seperti yang pernah aku kisahkan.. dan dari ibu-ibuku itu aku dibesarkan dengan falsafah dan aturan JAWA menurut aku, menguasai bahasa ibu adalah hal yang wajib, sebagai orang jawa aku harus bisa berbahasa jawa yang baik, dalam keseharianpun dirumah kami menggunakan bahasa jawa. aku diajarkan bagaimana jika  harus berbicara dengan orang lain, mama selalu bilang sama siapapun kita harus "boso"   boso artinya, aku harus berbahasa jawa halus dengan orang lain terlebih orang yang lebih tuwa, baik dia keluarga, kerabat, sampai penjual sayur di pasar dan tukang becakpun, harus kita hargai.. (aturan ini...