Langsung ke konten utama

01.12.2012 sugeng tindak kakung makno

kakung makno terlahir dengan nama MAKNO TEROEHENDROKO
kakung adalah kakak dari Ibu limboek (ibunya mamaku), dimana ibu dari kecil yang mengasuh ya bilau ini beserta istrinya..
sampai ibu menikah dan punya 5 anakpun, ibu masih tinggal di rumah kakung makno, dan kakung makno jugalah yang menjual sebagian dari tanahnya kepada ibu, yang sbenarnya dapat dikatakan pemberian karena harga yang dibayarkan sangat murah, kelima anak ibupun sangat dekat dengan kakung melebihi kakek kandungnya sendiri,
karena kakunglah yang merawat dan turut membesarkan mereka semua

tahun 2008 adalah tahun dimana kakung sudah bisa dikatakan pergi untuk selama-lamanya, malam itu adalah malam pesta tetak/sunat dari adikku yang paling kecil, dan malam hari setelah pesta usai, kakung yang saat itu berada di rumah sakit menginginkan pulang, sesampainya dirumah dengan ambulance, mama ku dan tanteku langsung berteriak histeris, melihat kakung kesayangannya merenggang nyawa.. ternyata kakung masih mencintai cucu-cucunya.. kakung kembali bernafas.. kami menyebutnya "nyawa balen" nyawanya kembali karena cucu-cucunya berteriak-teriak histeris..

setelah kejadian tersebut kakung masih hidup seperti biasa, namun lambat laun telah kondisinya menurun, sampai ahkirnya tahun 2012 kemaren, kondisi kakung jauh lebih drop. pendengaran dan penglihatannya sudah sangat berkurang.

sehari sebelum kami mendapatkan kabar bahwa kakung di pangging Yang Maha Kuasa, aku mama papa dan mas dimas membicarakan kakung, kami tidak menyangka bahwa besoknya tanggal 01 Desember 2012, kakung benar-benar dipanggil Tuhan untuk selamanya. kakung meninggal diusia 102 Tahun.

mamaku dan adik-adiknya, dan souky sepupuku tentu saja menjadi orang-orang yang sangat kehilangan akan sosok kakung..

tak terbayangkan juga olehku, dalam 2 bulan yang berturut2 harus kehilangan orang-orang yang turut membesarkan aku dan menjadikan aku seperti sekarang ini..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAPTIS ARKA

Baptis adalah syarat wajib seorang Katholik.. dimana baptis artinya dipermandikan dan menjadi bagian dari gereja Katholik.. aku dan suami Katholik itu sebabnya kami mempunyai tanggung jawab yang besar dan mendidik anak-anak kami dengan cara Katholik.. kami sebetulnya pun beum sempurna dalam menjalankan ajaran-ajaran agama kami.. tapi kami selalu mencoba mengajarkan dan memberi yang contoh yang baik anak kami.. Baptisan Arka di laksanakan di Solo, alasan memilih Solo karena keluarga besar kami ada di Solo dan pasti lebih kidmat ketika Sakramen Baptis Arka di hadiri oleh orang-orang yang menyanyanginya.. Arka dan Eyang Romonya Lebih berkesannya lagi, Romo yang akan membaptis Arka dalah Romo Ibnu Fajar Muhammad, MSF Romo yang senantiasa mengikuti hidupku, dari memberkati rumah dan kantor yang sekarang kami tempati di Denpasar ini, Upacara Siraman pernikahanku, Upacara Misa Midodareni sebelum pernikahanku, yang memberkati Air Upacara Mitoni aku hamil Arka, dan lebih lengkap la...

my name is andien

hallo dunia.... ahkirnya kesampaian juga buat blog setelah sekian lama aku mengidam-idamkannya.. well, first of all let me introduce my self.. aku Andien.. lengkapnya Andina Dyah Pujaningrum, SH seharusnya ada Nusantara dibelakang namaku sebagai nama papa, memang diakte kelahiran ditambah satu kata dibawah, namun sayang nama yang tercantum di ijazah sejak aku SD ya seperti itu adanya seorang anak dari mama papa ku (Paramita Rukmi, SH - FY Fajar Nusantara, SE) seorang istri dari Cosmas Dimas Darmoyo Danisworo, SH, MKn seorang ibu dari Immanuel Arka Pranaya Daniswara seorang kakak perempuan satu-satunya dari Antonius Andika Ndaru Nusantara dan Bonifasius Andiva Nusantara.. dan inti dari semuanya.. aku sayang mereka.. blog ini sengaja aku pengen buat biar aku bisa share semua yang bisa aku share.. dari kegiatan sehari-hari sebagai seorang ibu, istri, anak dan kakak sebagai pegawai magang di kantor Notaris/PPAT yang as you know it notaris yang bersangkutan ya IBU saya sendiri....

Wong Jowo ojo ilang/ngilangi JAWA ne (orang jawa jangan hilang/menghilangkan jawanya)

Bapak dari mama asli Klaten, ibu mama asli Karanganyar bapak dari papa asli Pedan besar di Laweyan, ibu papa asli Jagalan, Solo bapak mertua aku asli Tawangmangu, ibu mertuaku asli Wirengan, Baluwarti, Solo (aku jelasin gini semoga pada ngerti daerah-daerah itu) jadi kesimpulannya aku orang jawa tulen, suamipun jawa tulen.. aku dibesarkan oleh banyak ibu, seperti yang pernah aku kisahkan.. dan dari ibu-ibuku itu aku dibesarkan dengan falsafah dan aturan JAWA menurut aku, menguasai bahasa ibu adalah hal yang wajib, sebagai orang jawa aku harus bisa berbahasa jawa yang baik, dalam keseharianpun dirumah kami menggunakan bahasa jawa. aku diajarkan bagaimana jika  harus berbicara dengan orang lain, mama selalu bilang sama siapapun kita harus "boso"   boso artinya, aku harus berbahasa jawa halus dengan orang lain terlebih orang yang lebih tuwa, baik dia keluarga, kerabat, sampai penjual sayur di pasar dan tukang becakpun, harus kita hargai.. (aturan ini...