Langsung ke konten utama

AKU, FIRA BASUKI dan FIKSI

aku meulis cerita pendek sejak SMP.. aku pun hobi menulis.. mengutarakan perasaan dan bermain dengan kata.. walau tidak bisa di katakan aku menekuni dunia meulis..

sejak SMP pula ekstrakulikuler utamaku adalah Jurnalistik, dan bagian dari Jurnalistik adalah membuat majalah dinding, dan mengelola majalah sekolah.. majalah sekolahku dulu SMP Santo Joseph Denpasar, nama majalahnya adalah KREASI.. dalam pembuatan majalah tak hanya menulis saja/sebagai kontributor, tapi akupun yang bolak-balik ke percetakan, desain layout dan meng acckan ke guru pembimbing di sekolah..

sejak itupun aku suka sekali menulis, pun demikian dengan membaca, membaca apa saja, termasuk NOVEL.. SMP aku telah mengenal DEE lewat Supernovanya.. DEALOVA juga terasa lebih indah ketika aku membacanya di novel, maaf aku lupa nama pengarangnya.. TESTPACK Ninit Yunita.. dan tentu saja penulis buku kesayangan FIRA BASUKI..

aku membaca bukunya dari MISS B jilid pertama, kemusian baru aku mengenal trilogi Jendela, Pintu, Atap.. akupun punya Miss B dari jilid pertama sampai ke 6, i love Miss B so much.. Biru dan Rojakpun ku punya.. buku terahkirnya yang kupunya adalah PARIS PANDORA.. dan akupun menjadi pembaca setianya, ah sayang tak semua buku bisa kupunya, ada beberapa bukunya yang belum dapat kubeli, Kapitan Pedang Panjang, Perempuan Hujan, buku yang ia tulis bersama Wimar, dan serial Mandy..

aku terinspirasi dengan mbak FIRA.. saat menulis ini aku belum meminta ijinnya, but i will, aku ijin mungkin dengan mention mbak fira di ac Twitternya..
*nyuwun sewu ngiih mbak..

sebenernya aku dulu punya kesempatan ketemu dengan mbak FIRA tapi sayang, ga bisa minta ttdnya gara-gara novel MISS B dirumah.. jadi dulu waktu SMA di SMA Regina Pacis (Ursulin) di SOLO ada acara sastra dan dalah datu pembicaranya mbak FIRA sama satu sastrawan lagi, tapi aku lupa namanya.. nyesel juga ya, padahal Novel MISS B jilid pertama baru beberapa hari ditangan.. seharusnya bisa minta tanda tangan.. hiihiiiii

aku mencintai tulisan-tulisannya, terutama MISS B karena MISS B yang dia ceritakan adalah wanita jawa..
dan semua berbau jawa dia suguhkan...
aku sebagai orang jawa pun jadi merasa bangga..
dengan pepatah-pepatah jawa dan kata-kata jawa yang digunakan..
entah kenapa aku merasa satu dengan tulisan-tulisannya..
jikalau membaca layaknya aku turut serta ada didalamnya..

bahkan ketika aku menemukan acc twttermya, bahagia aku setengah mati, karena tak usah lagi aku haus akan tulisannya, setiap kicauannya di twitter menghapuskan dahagaku akan tulisan-tulisannya..

tapi, aku bukanlah fans yang baik, yang selalu update dengan kehidupannya.. baru beberapa hari sadar dia menikah karena tweet tentang kehamilan, dan lebih mengejutkan lagi baru sadar seminggu yang lalu kalau mbak fira kehilangan separuh jiwanya.. maafkan aku mbak, aku bukan fans yang setia..

aku seperti tersadar ketika membaca tweet mbak fira, bahwa dalam menulis buku dan mengisahkan cerita ia bisa dengan seenaknya mematikan kekasih seseorang, dan kini ketika kekasih jiwanya pergi diambil sang Empunya Nyawa, dia tak bisa berbuat banyak..

ahkir-ahkir ini dia berpuisi hanya untuk Alm. Suaminya.. tak jarang aku meneteskan airmata membaca tweet2nya.. begitu dalam ia mengamini cintan pada sang suami.. ditinggal pergi dengan bayi dalam diri..
namun iklas menghantar kekasih pergi dengan doa dan puisi..

bukan untuk menangisi atau meratapi, tapi mengenang cinta abadi..
bukan lama atau sebentar mencinta, tapi arti dari mencinta itu sendiri..

aku seperti tersadar.. lebih baik aku tak bermain dengan FIKSI, karena FIKSI adalah tak nyata.. khayalan kita, imajinasi dan kreatifitas kita..

suamiku berpesan, jika ingin menulis, tulis saja realita, mengangkat apa yang menarik untuk dibicarakan, menulis tentang kisah hidup, cinta, dan apapun itu, yang jelas bukan FIKSI..

begitupula dengan seorang penyanyi.. penyanyi yang selalu menyayikan lagu melankolis, kisah hisupnyapun seperti lagu-lagu yang dinyanyikannya..


tapi aku ingin penulis kesayangan selalu berkarya, menulis dan menghasilkan NOVEL/BUKU.. karena dari Novel-novel itu aku bisa merasa hidup.. jika membaca aku membayangkan seperti seseorang yang ada didalamnya namun aku tak dikisahkan dan tak berkisah.. 

FILM juga berlatar belakang FIKSI, walaupun tak semua, dan saya pecinta FILM, setiap kali ada waktu luang, dulu sebelum menikah dan punya anak, setiap datang hari sabtu minggu, hari-hariku lebih banyak untuk nonton FILM, bisa pinjem VCD ataupun beli DVD, sehari 4 film pun kuat aku menonton.. sekarang intensitas untuk menonton film jauh berkurang karena kesibukan dan lebih memilih main bersama ARKA..


bukannya mau menyambung-nyambungkan kejadian-kejadian yang ada.. dan tak percaya dengan takdir TUHAN yang diciptaNya, bukan pula aku lantas beranggapan bahwa kehidupan seorang penulis tak jauh dari apa yang ditulis, penyanyi dengan lagu yang dinyanyikan,aktor film dengan tokoh yang diperankanya.. bukan demikian.. tapi menjadi sadar, kita sebagai seorang penulis bisa menciptakan tokoh dan jalan hidup tokoh-tokohnya..

tapi dalam dunia nyata kita ini siapa??

kitapun diciptakan Tuhan, dan Tuhanlah yang telah mengatur jalan cerita kita masing-masing..

kata terahkir untuk mbak Fira Sumber inspirasiku, teruslah berkarya dan bermain dengan FIKSI.. karena apa yang ditulis dengan hati pasti juga berkenan di hati.. hati setiap pembaca setiamu seperti aku..
aku kagum padamu..
perempuan dengan kekuatan hati yang luar biasa..
perempuan perajut kata-kata indah
perempuan luar biasa hebat yang Tuhan cipta sebagai inspirasi sesama
perempuan soleha, yang memilih doa untuk terus menguatkan hati jiwa dan raga
walau separuh jiwa telah tiada tapi mempertahankan cinta abadi yang dipunya..
be strong for the baby and Syaza..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAPTIS ARKA

Baptis adalah syarat wajib seorang Katholik.. dimana baptis artinya dipermandikan dan menjadi bagian dari gereja Katholik.. aku dan suami Katholik itu sebabnya kami mempunyai tanggung jawab yang besar dan mendidik anak-anak kami dengan cara Katholik.. kami sebetulnya pun beum sempurna dalam menjalankan ajaran-ajaran agama kami.. tapi kami selalu mencoba mengajarkan dan memberi yang contoh yang baik anak kami.. Baptisan Arka di laksanakan di Solo, alasan memilih Solo karena keluarga besar kami ada di Solo dan pasti lebih kidmat ketika Sakramen Baptis Arka di hadiri oleh orang-orang yang menyanyanginya.. Arka dan Eyang Romonya Lebih berkesannya lagi, Romo yang akan membaptis Arka dalah Romo Ibnu Fajar Muhammad, MSF Romo yang senantiasa mengikuti hidupku, dari memberkati rumah dan kantor yang sekarang kami tempati di Denpasar ini, Upacara Siraman pernikahanku, Upacara Misa Midodareni sebelum pernikahanku, yang memberkati Air Upacara Mitoni aku hamil Arka, dan lebih lengkap la...

my name is andien

hallo dunia.... ahkirnya kesampaian juga buat blog setelah sekian lama aku mengidam-idamkannya.. well, first of all let me introduce my self.. aku Andien.. lengkapnya Andina Dyah Pujaningrum, SH seharusnya ada Nusantara dibelakang namaku sebagai nama papa, memang diakte kelahiran ditambah satu kata dibawah, namun sayang nama yang tercantum di ijazah sejak aku SD ya seperti itu adanya seorang anak dari mama papa ku (Paramita Rukmi, SH - FY Fajar Nusantara, SE) seorang istri dari Cosmas Dimas Darmoyo Danisworo, SH, MKn seorang ibu dari Immanuel Arka Pranaya Daniswara seorang kakak perempuan satu-satunya dari Antonius Andika Ndaru Nusantara dan Bonifasius Andiva Nusantara.. dan inti dari semuanya.. aku sayang mereka.. blog ini sengaja aku pengen buat biar aku bisa share semua yang bisa aku share.. dari kegiatan sehari-hari sebagai seorang ibu, istri, anak dan kakak sebagai pegawai magang di kantor Notaris/PPAT yang as you know it notaris yang bersangkutan ya IBU saya sendiri....

Wong Jowo ojo ilang/ngilangi JAWA ne (orang jawa jangan hilang/menghilangkan jawanya)

Bapak dari mama asli Klaten, ibu mama asli Karanganyar bapak dari papa asli Pedan besar di Laweyan, ibu papa asli Jagalan, Solo bapak mertua aku asli Tawangmangu, ibu mertuaku asli Wirengan, Baluwarti, Solo (aku jelasin gini semoga pada ngerti daerah-daerah itu) jadi kesimpulannya aku orang jawa tulen, suamipun jawa tulen.. aku dibesarkan oleh banyak ibu, seperti yang pernah aku kisahkan.. dan dari ibu-ibuku itu aku dibesarkan dengan falsafah dan aturan JAWA menurut aku, menguasai bahasa ibu adalah hal yang wajib, sebagai orang jawa aku harus bisa berbahasa jawa yang baik, dalam keseharianpun dirumah kami menggunakan bahasa jawa. aku diajarkan bagaimana jika  harus berbicara dengan orang lain, mama selalu bilang sama siapapun kita harus "boso"   boso artinya, aku harus berbahasa jawa halus dengan orang lain terlebih orang yang lebih tuwa, baik dia keluarga, kerabat, sampai penjual sayur di pasar dan tukang becakpun, harus kita hargai.. (aturan ini...